Ritual "Melala Minyak Mido" Bulan Muharram

Muharram tahun ini adalah bulan unik, dimana tanggal pada bulan Masehi bertepatan dengan tanggal pada bulan Hijriyah. 1 Muharram Tahun 1441 Hijriyah bertepatan dengan 1 September Tahun 2019 Masehi. Muharram Bulan Yang Mulia dimanfaatkan oleh "Tau Samawa" secara turun temurun dan menjadi tradisi sejak dulu kala sebagai bulan untuk melaksanakan berbagai kebaikan, salah satunya adalah berkumpul bersama sanak keluarga dan bersilaturrahim untuk "Melala Minyak Mido" yang ditujukan untuk menjaga kesehatan bersama. Melala adala proses membuat minyak khas orang Tana Sumbawa baik di Kabupaten Sumbawa apalagi di Kabupaten Sumbawa Barat yang dibuat atau diracik dari bahan dasar santan kelapa pilihan dan banyak rempah, serbuk ramuan kayu obat-obatan, akar-akar tanaman obat yang hanya tumbuh di hutan, madu, dan berbagai ramuan khas lainnya, menjadikan minyak obat ini sangat dipercaya untuk menjaga kesehatan. Uniknya tidak semua orang dapat membuat minya ini, tapi orang yang paham dengan tata cara dan jenis ramuan yang digunakan untuk membuat minyak ini. Hal ini karena jenis tanaman, pepohonan, akar-akaran dan berbagai tanaman yang tumbuh liar di dalam hutan Sumbawa Barat ini hanya dikenali oleh orang-orang tertentu saja yang telah melalui proses belajar dan berguru secara turun temurun. Ditambah lagi bahwa terdapat beberapa orang yang kemudian mendapat gelar "Sandro" itu telah melakukan ritual perguruan yang tidak mudah, bahkan harus melalui tantangan dan sesuatu di luar nalar manusia atau boleh dibilang terdapat hal-hal gaib yang menjadi bagian dari diri seorang "Sandro". 

Karena telah turun temurun dan khasiatnya sangat dipercaya maka pemerintah desa Goa Kecamatan Jereweh mengemas tradisi turun temurun ini dalam sebuah kegiatan Festival Melala. Kegiatan ini didukung oleh 21 Sandro dari seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat.


Wakil Bupati Sumbawa Barat, Bapak Fud Syaifuddin mengaduk minyak jereweh











bersambung ...

Comments